Google resmi meluncurkan fitur inovatif bernama Storybook pada platform kecerdasan buatan (AI) miliknya, Google Gemini. Fitur yang kini dapat diakses secara global ini memungkinkan pengguna, mulai dari orang tua hingga kreator konten, untuk membuat buku cerita bergambar secara instan hanya dengan memberikan deskripsi teks singkat, membuka babak baru dalam kreativitas berbasis AI.
Storybook dirancang untuk mengubah ide cerita menjadi buku bergambar hingga 10 halaman dalam hitungan menit. Pengguna cukup memasukkan deskripsi mengenai tokoh, alur, dan detail lainnya, kemudian sistem AI akan memprosesnya menjadi naskah lengkap dengan ilustrasi orisinal.
Dilansir dari laman resmi Gemini, fitur ini diluncurkan dengan tujuan agar “tidak ada cerita yang tidak terceritakan” (Leave no story left untold). Kemampuan ini didukung dengan pilihan beragam gaya visual, seperti anime dan komik, serta kemampuan mengolah gambar referensi yang diunggah pengguna.
Meskipun menawarkan kemudahan, Storybook masih dalam tahap pengembangan. Sejumlah pengujian menunjukkan adanya kendala teknis, seperti inkonsistensi visual pada karakter antar halaman dan ketidaksesuaian detail ilustrasi dengan deskripsi teks. Dari temuan ini, dijelaskan bahwa model AI Google Gemini masih memerlukan penyempurnaan lebih lanjut untuk menjaga konsistensi visual dari awal hingga akhir cerita.
Walau demikian, potensi Storybook di bidang pendidikan dan hiburan dinilai sangat besar. Fitur ini dapat menjadi alat bantu bagi guru dan orang tua untuk menciptakan materi ajar yang personal dan merangsang imajinasi anak. Saat ini, Storybook telah tersedia secara global, termasuk di Indonesia, melalui Google Gemini versi desktop, namun belum dapat diakses melalui aplikasi seluler.