Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) meluncurkan peta jalan strategis untuk mengakselerasi pengembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) nasional. Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (15/8), menyatakan bahwa strategi ini berfokus pada dua pilar utama, yakni pengembangan talenta digital dan penguatan infrastruktur pendukung, untuk mengubah posisi Indonesia dari pengguna menjadi produsen teknologi AI.
Dilansir dari kantor berita ANTARA, Meutya menjelaskan bahwa langkah awal dalam strategi ini adalah pengembangan sumber daya manusia. “Strategi ini dimulai dengan pengembangan talenta digital melalui program pelatihan nasional, kemitraan dengan universitas,” ujarnya. Ia menambahkan, upaya ini juga diperkuat dengan kolaborasi bersama perusahaan teknologi global untuk transfer pengetahuan dan keterampilan.
Tujuan utamanya adalah mencetak para profesional AI yang mampu mendorong inovasi secara mandiri. “Dengan strategi ini, kami berharap dapat memperkuat kedaulatan digital dan meningkatkan posisi Indonesia dalam ekonomi digital global,” kata Hafid. Dari pernyataan itu, ditegaskan bahwa komitmen pemerintah adalah untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain penting di panggung teknologi dunia.
Selain talenta, pemerintah juga akan memperkuat infrastruktur digital untuk mendukung riset, adopsi, dan implementasi AI di layanan publik serta industri strategis. “Infrastruktur ini merupakan fondasi krusial bagi inovasi AI di berbagai sektor,” tambahnya.
Inisiatif Kemkomdigi ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam pidato kenegaraannya menjelang HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Presiden menekankan pentingnya penguasaan sains dan teknologi. “Kita harus menguasai AI. Ini membutuhkan penciptaan talenta unggul dan peningkatan kualitas pendidikan,” tegas Prabowo di Gedung Parlemen, Jakarta.